Hongpimpa Alaium Gambreng

Segerombolan anak berkumpul membentuk lingkaran, menjulurkan lengannya sambil membolak-balikkan telapak tangannya. "Hongpimpa Alaium Gambreng", ucap seorang bocah sambil menarik ingusnya dalam-dalam dengan khidmat. Ini adalah cara yang lazim digunakan anak-anak untuk menentukan pemenang dalam sebuah permainan. Kalo seandainya pemilu ditentukan dengan cara ini, bayangin berapa triliun yang bisa Indonesia hemat setiap tahunnya ?

Belakangan gue baru tau kalo ternyata kalimat ini merupakan bahasa Sansakerta, yang artinya "Dari Tuhan kembali ke Tuhan. Mari kita bermain". Keren gak tuh ?

Main adalah salah satu hal yang paling esensial dari masa kecil kita. Layaknya rambut, frekuensi bermain akan berbanding terbalik dengan umur. Setiap permainan punya cerita, dan sebagian cerita akan berkenang seperti bercak kuning di dalem celana. Gue rasa semua manusia punya dorongan jahat untuk berbuat iseng. Tapi setiap orang punya kadar keisengan yang berbeda dan sejatinya mereka terlalu jaim untuk mengakuinya.

Dulu, di salah satu jaman paling jahiliyah di hidup gue (SMP), gue bersama koloni (temen sekelas) pernah melancarkan aksi kriminal paling ekstrim di jamannya. Sewaktu jam istirahat dan kelas lagi kosong-kosongnya, gue bersama komplotan menyebar ke beberapa bangku paling potensial di kelas, dan numpahin hampir setengah isi tipe-x ke bangku-bangku itu.

Setelah istirahat kelar, anak-anak mulai masuk.
Gak nyampe 2 menit, beberapa murid berdiri sambil megangin pantatnya yang basah dan berseru, “Buu… Ada yang maenan tip-ek di kursi saya, Buuuu…!”.

Setelah melalui proses investigasi panjang, anak-anak yang ketauan maenan tipe-ex dipanggil ke depan untuk dieksekusi (di-strap) dan nulis tegak bersambung “Saya berjanji tidak akan bla bla bla…” ratusan ribu kali dibuku tulis bersampul warna coklat.

Jelang beberapa hari setelah MOS SMP, nama gue sedikit familiar dikalangan senior. Kenapa ? karena ada sebuah insiden paling awkward yang terjadi di kamar mandi. Jadi, waktu itu gue berdua sama Henry ke WC sekolah. Di depan deretan kamar mandi yang ternyata penuh gue ketemu 2 orang senior, sebut aja si A dan B. Si A ini kebetulan kakak kelas gue sewaktu SD, sedangkan si B diduga kuat berasal dari Planet Namex. Si A dan B sepertinya sedang merundingkan sesuatu di depan kamar mandi nomer 2, sementara gue stay cool di kamar mandi 3 bareng Henry. Orang dari kamar mandi 2 keluar, si B masuk dan si A ngedeketin kita berdua, trus tiba-tiba pergi. Dafuq ?

Kamer mandi 3 dan 4 akhirnya kosong, gue sama Henry masuk sambil ngobrol lewat sela-sela ventilasi antar kamar mandi. Setelah itu, gue keluar sambil benerin resleting, lalu diikuti Henry. Henry ngeliat pintu kamer mandi 2 yang kebuka nanggung. “Ada orangnya gak ?”, bisik Henry ke gue. Gue menganalisa keadaan, dan membuat simulasi di otak gue. “Kalo dibilang gak ada orangnya, tapi pintunya agak ketutup. Kalo dibilang ada orangnya, tapi pintunya masih agak kebuka. Kira-kira ada orangnya gak ya ? “, pikir gue dalem hati.

"Coba dibuka", ucap Henry sotoy.
"Jangan lah, ntar ada orangnya", jawab gue.
"Ya udah dobrak aja kalo gitu, kalo ada orangnya langsung lari", ucap Henry makin sotoy.

Salah satu kaki Henry naik, masang kuda-kuda untuk nendang pintu. Entah kenapa gue ngikut ngangkat satu kaki gue macem kuda kena ambeyen. Layaknya anggota SWAT yang lagi nyerbu markas pengedar ikan sapu-sapu, Henry ngasih aba-aba dengan jari, "Satuu…Duaa…TIGAAA…!!".

"BRRAAAKKKK…. !!", terdengar suara dobrakan keras.
Pintu kebuka lebar, kaki Henry masih diatas. Ternyata Henry nipu gue, dia gak jadi nendang. Secepat kilat terlihat seorang anak laki-laki melesat dari jamban menuju balik pintu yang gue dobrak (mungkin maksudnya mau menghindar dari sorotan mata). Naasnya, karena laju pintu yang kelewat cepet, anak laki-laki itu nubruk tembok memantul dan nyebur ke bak mandi setinggi lutut. Gue sama Henry ngakak tanpa henti di depan pintu.

Gak lama si A dateng dan ngelaporin kita berdua ke BP. Kita berdua dipanggil ke ruangan Wakasek buat diinterogasi. Sewaktu gue disuruh cerita tentang kronologis kejadian, gue ngakak lagi.

Kejadian tolol seperti ini banyak terjadi semasa SMP, misalnya si Rangga. Anak ini naruh gayung di atas pintu tiap kamar mandi yang dibuka 1/4, dan ketika orang masuk gayung yang berisi aer itu langsung bersarang di kepala orang tadi. Kejadian ini sempet ngebuat beberapa anak diinterogasi di ruang BP dan mereka saling tuduh terkait siapa pelakunya.

Semenjak lulus SMA, tingkat keisengan berevolusi ke tahap yang lebih modern. Ngebajak fesbuk orang misalnya. Mungkin kalo orang normal ngeliat akun FB yang gak dilog-out berkemungkinan berprilaku jail dalam level yang masih sederhana, misalnya bikin status pake tulisan alay, atau sekedar nulis status “Aku maho lohhh…”, atau “Aduh pantatku gatel nih, ada yang mau garukin gak ?”. Beda dengan gue.

Kalo gue yang nemuin akun FB yang belum dilog-out, siap-siap aja si korban kebanjiran notif. Tapi sebenernya yang bahaya itu ketika gak ada notif, karena orang udah illfeel duluan sewaktu liat profil FB kita.

Masa sih ?
Coba aja lu bayangin, kalo ternyata yang gue lakuin adalah kaya gini :

Pertama : Jangan pernah update status.
Update status dengan sesuatu yang gak lazim (status alay misalnya) sangat jelas menandakan bahwa akun FB ini dibajak. Jadi jangan pernah, buat image seolah-olah si mpunya FB melakukannya sendiri dengan kesadaran penuh dan senang hati. Poin Ini sangat simpel, yet the most important thing to do.

Kedua : Ganti Profile picturenya dengan sesuatu yang greget.
Misalnya, ganti dengan foto profile yang kira-kira kalo orang liat gak bisa tidur atau minimal muntaber berhari-hari. Kalo belum cukup, hantam FB covernya dengan sesuatu yang lebih greget.

Ketiga : Upload foto-foto serupa ke album tersendiri dan bagikan.
Kalo bisa foto dengan resolusi gambar yang tinggi dan serupa. Cari foto-foto yang gak mainstream di google agar pemirsa lebih yakin bahwa yang punya FB udah gak waras.

Keempat : Share beberapa link berita /video di timeline terkait foto-foto di yang udah diupload tanpa sepatah katapun.
Misalnya share www.bencongulala.com, atau video bencong lagi nari balet di youtube, atau apapun yang membuat kerjaan kita jadi satu tema yang dapat mematikan karakter.

Kelima : Like fanpage hal-hal yang terkait foto.
Untuk home FB yg sekarang, ngelike fanpage atau comment foto bakalan mejeng di timeline pemirsa. Pilih fanpage yang kira-kira Profpictnya bener-bener ngegambarin isinya. Jangan lupa, sesekali comment juga disalah satu foto di Fanpage itu, "Suka banget, kapan ya bisa jadi kaya mereka :(" atau sesuatu yang lebih greget.

Keenam (Opsional) : Ganti nama akun FB.
Kalo ente tau passwordnya, ganti aja namanya dengan yang lebih absurd. Misalnya nama korban adalah Evan Ekawan, coba ganti dengan Evi Ekawati. Pasti lebih greget. Kalo cuma sekedar iseng, boleh diganti dengan nama alay, misalnya : Evandh ClaloeDicaQiti TaghBcadimengerti InginCendili. Yak, seenggaknya untuk recovery nama butuh waktu 1 hari :ngakak

Ketujuh (Opsional) : Ganti bionya dengan hal-hal terkait.
Untuk melengkapi semuanya, beri polesan artistik pada bio si korban. Misalnya ganti tempat kerja, yang tadinya di PT. Pertamini, tbk menjadi Taman Lawang. Dan info-info lainnya.

Kalo ketujuh cara-cara laknat itu udah dilakuin, sekarang saatnya bilang…

Terakhir kali gue ngelakuin ini beberapa bulan lalu ke temen gue sendiri sewaktu dia ke dapur (Jahat ya ? wkwk). Gue ganti Profile picture sama covernya dengan foto Jastin Bibir. Tapi sewaktu gue mau ganti detil lainnya, orangnya keburu dateng. Dan dia baru sadar setelah beberapa jam gue balik ke rumah. :ngakak



Salam Tampan,

Penulis : frosthater ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Hongpimpa Alaium Gambreng ini dipublish oleh frosthater pada hari Sunday, December 22, 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Hongpimpa Alaium Gambreng
 

0 comment:

Post a Comment