
"People never change, they just slowly reveal who they really are"

Ini minggu ke 3 setelah malam itu, malam di mana jutaan orang keluar
dari perut Bumi untuk menghabiskan pergantian tahun, berkumpul di pusat
kota, dan ngeliat ribuan orang ngebakarin duit di atas langit sambil ngupdate foto di
social medianya dengan caption, 'Happy New Year... !'.
Secara gak sadar, ribuan petasan yang mereka luncurkan telah menyulut perang dengan langit. Akhirnya beberapa minggu kemudian, langit pun berbalik menyerang warga bumi dengan hujan deras berhari-hari.
Secara gak sadar, ribuan petasan yang mereka luncurkan telah menyulut perang dengan langit. Akhirnya beberapa minggu kemudian, langit pun berbalik menyerang warga bumi dengan hujan deras berhari-hari.

In the middle of nowhere, malam pergantian taun gue nikmatin dengan duduk di depan laptop buat ngabisin Quota, sesekali nyeruput kopi.


Taun baru itu identik dengan resolusi. Bagi gue, resolusi dengan update status 'Taun baru,
harapan baru, gue-yang-baru', itu omong kosong terbesar kedua setelah
kenaikan harga elpiji demi pencitraan pilpres 2014 kemaren. Berapa orang sih yang target resolusinya tercapai semua di akhir taun ?

Sepertinya gak ada bedanya dengan taun-taun sebelumnya. Taun
baru, kerjaan masih yang lama (sisaan taun kemaren). Taun baru, Tugas
Akhir/paper/skripsi masih yang lama. Taun baru, kangennya masih sama yang lama.
Pffttt...

Percaya gak kalo taun ini bakal sama dengan
taun-taun sebelumnya ? Bakal gitu-gitu juga, stagnan.
Coba sebutin 5 pencapaian terbesar di taun 2013
kemaren yang lu anggap sebagai 'Resolusi'. Dengan
ketentuan lu gak boleh nyebutin tentang kata sifat (Gue
orang baik, gue ganteng maut, gue turunan Sultan Zambia), tapi hanya pencapain
dengan bentuk aksi nyata (Gue menang Olimpiade Sains Internasional, Gue menang adu panco
se-kecamatan, postingan gue di tumblr direblog sampe 100 rebu user, tweet gue
di RT dan di-favorite sama Kimberly Ryder). Can you ?

Gimane, tong ? Gampang nyebutinnya ? atau susah ? Ya, sama kaya gue.
Teruntuk kita yang gak bisa nyebutin 5 pencapaian
tadi, disini gue udah mengkompilasikan beberapa paragraf dari bermacam sumber (cracked, twitter, facebook, dll) yang bisa mengubah (pandangan) hidup kita jadi lebih baik,
dan mungkin kita sendiri bakal benci baca tulisan ini. Anyway, this is for us...

1. Orang-orang cuma peduli atas apa yang bisa
mereka dapetin dari lu.

Katakanlah orang yang paling lu sayang
(pacar/gebetan/selingkuhan) keserempet Oplet Mandra, ia terjatuh, bahkan
tersungkur di trotoar, lalu kakinya ketusuk paku berkarat. Dalam keadaan setengah
sadar, kemudian seorang pria muncul lewat lubang Biopori, dengan bentuk awal
seperti logam cair lalu bermetamorfosis menjadi wujud manusia seperti di film
Terminator 2. Pria itu mendekati tubuh selingkuhan lu, dan mengeluarkan
sepasang sumpit. Segera pria itu melakukan operasi medis pengangkatan paku berkarat dari kaki selingkuhan lu.

Lu nanya, 'Siapa lu ? Dokter ? Ahli Bedah ? Dukun beranak ?'
Pria itu menjawab, 'Bukan'
Lu bilang, 'Tapi lu tau kan cara ngeluarin pakunya ?"'
Pria itu menjawab, 'Gak tau, bro. Tapi tenang
aja, gue itu orangnya baik, gak pernah bohong, setia, disiplin, gak pernah
ngomong kasar ke orang lain. Gue juga selalu inget tanggal jadian dan ulang taun
pacar gue'

Sampe sini lu bingung sambil garuk-garuk biji, 'Woi nyet, terus
hubungannya dengan keadaan cewe gue itu apa ? Lu sebenernya bisa ngeluarin paku
dari kaki dia kaga, bangsattt?!'

Pria ini merasa jengkel, dan berkata 'Kok ada orang egois kaya lu ? Apa lu gak peduli dengan semua sifat baik yang gue
punya ? Lagipula, kalo gue bisa mengoperasi orang, untungnya buat gue apa ?
kan gue juga bukan dokter ?'

Lu makin panik, dan sesekali muncul niat buat
mencekok pria itu dengan seduhan bubuk abate. Pria itu makin jengkel,
lalu memutuskan meminum seduhan bubuk abate dan kembali masuk ke Biopori sambil berkata, 'I'll be back'.

Percaya atau engga, Ini adalah gambaran keadaan dunia yang sekarang, dan kita berada
di situasi kaya gini setiap harinya. Bedanya, di sini lu berperan sebagai pria
bersumpit yang keluar dari Biopori, sedangkan semua orang di sekitar lu adalah
korban tabrak lari yang kakinya ketusuk paku berkarat. Everyone needs help.

Kalo lu ngerasa orang-orang ngejauhin lu, atau
bahkan gak hormat dengan lu, itu karena masyarakat kita diisi oleh orang-orang
yang punya kebutuhan yang harus dipenuhi. Orang-orang butuh makanan, minuman, rumah, pakaian, dan juga
koneksi internet yang murah, cepat, dan true unlimited. Tanpa disadari kita adalah
bagian dari sebuah sistem yang dirancang untuk ngeliat kebutuhan orang lain.

Pilihannya ada dua, lu harus belajar keterampilan
untuk memenuhi kebutuhan orang lain (misal : kuliah jurusan teknik supaya lulus
jadi enjiner dan tenaganya bisa memenuhi kebutuhan pemegang saham korporat
asing), atau lu bakal dijauhin orang-orang karena lu gak bisa apa-apa, tanpa
peduli lu sebaik apa. Makanya gak sedikit orang baik, tapi karena dia gak punya skil
yang bisa memenuhi kebutuhan orang lain, hidupnya jadi susah. Begitu juga
sebaliknya.

Kedengerannya sotoy ? kejam ? materialistis
? Ya, tapi inilah hidup, deritanya tiada tara. Terus gimana dengan hal-hal baik seperti ; kebaikan, cinta, simpati ? Apa itu
gak penting ? Jelas itu penting, selama kebaikan itu bisa menghasilkan sesuatu
yang bisa memenuhi kebutuhan orang lain atau seenggaknya sesuatu yang gak bisa
didapet dimanapun kecuali dari diri lu.
2. Orang-orang cuma mau denger apa yang mereka mau denger.
Ada 2 orang wanita bernama Sri dan Mulyani, mereka adalah dua orang sahabat sejak orok. Saat ini, Sri baru aja putus karena dia ketauan selingkuh di depan pacarnya.

2. Orang-orang cuma mau denger apa yang mereka mau denger.

Ada 2 orang wanita bernama Sri dan Mulyani, mereka adalah dua orang sahabat sejak orok. Saat ini, Sri baru aja putus karena dia ketauan selingkuh di depan pacarnya.
Sri : 'Kok dia tega mutusin aku ? Padahal dia yang jelas-jelas salah.'
Mulyani : 'Kok bisa ?'
Sri : 'Coba aja dia percaya sama aku. Coba aja dia gak stalking aku. Pasti dia gak akan ngeliat aku jalan sama Agus.'
Mulyani : 'Iya, cowo itu emang brengsek. Suka gak percaya sama pacarnya sendiri. Kamu gak salah kok, beb.'
*Kemudian berpelukan 

Seandainya respon Mulyani sebaliknya :
Sri : 'Coba aja dia percaya sama aku. Coba aja dia gak stalking aku. Pasti dia gak akan ngeliat aku jalan sama Agus'
Mulyani : 'Jelas kamu yang salah, beb. Kamu itu selingkuhin dia, kamu boongin dia juga. Jadi kalo dia stalking karena gak percaya sama kamu ya wajar aja'
Sri : 'Kamu kok gitu ?!'
*Adegan ini berakhir dengan jambak-jambakan di atas rel*

'Udah lah, biarin aja. Bukan gue ini', ucap Mulyani sambil ngelap ingusnya Sri.

3. Apa yang lu kerjakan gak harus menghasilkan uang, tapi bermanfaat bagi orang lain.

Manusia hanyalah sebilah jiwa yang berada didalam kerangka tulang berlapis daging yang terbuat dari tanah, selain itu kita bukanlah apa-apa, kecuali kita punya satu set keterampilan yang berguna bagi orang lain. Simpelnya, pekerjaan kita adalah (siapa) diri kita.


Jangan salah, yang gue maksud dengan pekerjaan adalah hal-hal produktif, apapun, dan gak harus selalu hal yang menghasilkan uang, tapi gabungan keterampilan yang bermanfaat bagi orang lain. Misalnya, jika seorang wanita memilih profesi menjadi seorang ibu rumah tangga, ini emang gak menghasilkan uang, tapi jelas bermanfaat bagi seluruh komponen keluarga, dan ini bukan hal yang mudah meskipun untuk seorang wanita yang memiliki gelar Master, Doktor, PhD, bahkan double degree

4. Semuanya gak selalu tentang uang.

Di lain sisi kehidupan, banyak cowo bodoh yang berpikir bahwa untuk mendapat seorang wanita (cantik) haruslah memiliki pekerjaan yang keren dan menghasilkan banyak duit. Pikiran semacam ini hanyalah delusi seorang cowo


Kalo lu merasa sebagai orang yang memliki kualifikasi cukup untuk ngegebet doi, lu mau ngapain demi nunjukin semua kelebihan itu kepada si doi ? Bilang 'saya cowo baik-baik' ? Percuma aje, tong. Kalo lu ngejer cewe cakep, mungkin tiap menitnya semua orang juga bersikap baik sama dia.


Gak perlu, mending duitnya ditabung buat nyicil kapal pesiar. Untuk melepaskan status jomblo, jangan cari 'Bagaimana cara dapetin cewe yang cantik halilintar secara instan', tapi 'Bagaimana jadi pribadi yang disukai cewe'. Emang agak susah, karena untuk jadi pribadi tersebut bisa jadi kita (cowo) harus kehilangan hobi ngegame, berusaha berpenampilan rapih, memperdalam agama (buat yang ngincer cewe yang kerudungnya kaya jubah Batman), atau bahkan belajar jurus Rawa Rontek untuk ikut sayembara melawan pendekar lain demi merebut perhatian doi.


Ada, tapi probabilitasnya kecil (bahkan remote). Inget, 'barang bernilai' pasti banyak peminatnya, dan dalam kasus ini, apakah dengan menjadi elu-yang-apa-adanya termasuk 'barang bernilai' ? dan cukupkah itu untuk menarik minat cewe yang lu gebet ? Dan balik lagi ke awal, manusia itu punya kebutuhan. Cewe yang lu gebet sekarang terbaring di trotoar, berdarah karena ketusuk paku berkarat, dan yang lu bisa lakuin cuma megangin sumpit sambil ngeluh 'Kenapa sih lukanya gak sembuh sendiri ?'




5. Lu benci diri lu sendiri karena lu gak ngelakuin apapun.

Taukah kalian, bahwa penyesalan paling banyak terjadi bukan atas apa yang kita lakukan, tetapi atas hal yang gak kita lakukan.




6. Kamu adalah apa yang kamu lakukan untuk orang lain.
Semua orang bisa bilang kalo sebenernya mereka adalah orang baik, berkata bahwa di dalam diri mereka terdapat jiwa yang peduli dengan kemanusiaan, keseimbangan alam semesta, dan satwa liar





7. Berhenti ngedengerin omong kosong di pikiran kita yang menahan kita untuk menjadi lebih baik.

Pikiran manusia itu ajaib, ia dilengkapi mekanisme pertahanan berlapis yang bekerja seperti antibodi, dirancang untuk menembak jatuh setiap opini dan kritik orang lain yang berusaha mengubah diri kita, meskipun kritik dan opini tersebut bersifat konstruktif dan dibangun berdasarkan fakta.

'Apa sih, ni orang. Sotoy banget sih lo'
'Jangan suka ngejudge orang, lu pikir lu siapa?',
'Apaan sih, gak semua gitu kali',
Suara-suara ini adalah bentuk virtual dari sebuah perasaan ego yang memanipulasi diri kita untuk ngeles dari semua opini dan kritik, menahan diri kita untuk bekerja keras lebih keras dan berubah jadi lebih baik. 'Kaya gini aja udah enak kok, kenapa harus berubah ?'


Our minds love to deny things.
Ketika ada seseorang berkata, 'Jangan bayangin Monyet lagi bedakan !', lalu apa yang ada dipikiran lu ? Hal lain ? atau seekor monyet lagi bedakan ?
Ketika ada yang nyuruh, 'Jangan pegang tomboknya ! Catnya masih basah', lantas apa yang bakal lu lakuin ? percaya gitu aja ? atau malah megang catnya ?
Apapun yang orang lain katakan, pikiran kita akan menahannya supaya terjadi status quo.
Ketika ada seseorang berkata, 'Jangan bayangin Monyet lagi bedakan !', lalu apa yang ada dipikiran lu ? Hal lain ? atau seekor monyet lagi bedakan ?
Ketika ada yang nyuruh, 'Jangan pegang tomboknya ! Catnya masih basah', lantas apa yang bakal lu lakuin ? percaya gitu aja ? atau malah megang catnya ?
Apapun yang orang lain katakan, pikiran kita akan menahannya supaya terjadi status quo.
'Kalo bisa tidur seharian di kosan, kenapa harus ikut kegiatan di luar ?'
'Kalo bisa ganti channel dengan jempol kaki, kenapa harus pindah dari kursi buat nyari remot ?
'Kalo bisa besok, kenapa harus sekarang?'

Mekanisme pertahanan selanjutnya adalah dengan mencari alibi apapun untuk ngeles, jika memungkinkan menyerang individu kritikus dengan pertanyaan, 'Halah... gak usah sok-sokan, lu juga pernah kan ? Kaya lu orang paling bener aja'



8. Beberapa orang akan ngebenci lu ketika lu ngelakuin hal yang benar.
Hidup itu kaya maen game RPG (Skyrim, Assassin's Creed, Pokemon), kalo lu melangkah ke jalan yang bener, lu bakal nemuin banyak musuh. Sebaliknya, kalo lu salah jalan, lu gak akan nemuin (musuh) apapun.

See ? That's because they create something good, and people who hate it will trash them.


Jangan terlalu peduli dengan apa yang orang pikirkan, karena gak semua orang (mau) mikir ketika berbicara.

9. Orang-orang pengen lu melakukan suatu hal dengan baik, tapi gak pengen sebaik yang mereka lakukan.
Selain pikiran kita yang menahan dari dalam, ada faktor lain yang menahan kita untuk berubah jadi lebih baik. Sebut aja faktor eksternal, dan itu adalah orang-orang di sekitar lu, kerabat-kerabat terdekat lu, temen-temen lu.
Gak semua orang pengen hidup lu jadi lebih baik, ada sebagian orang pengen hidup lu stagnan, gitu-gitu aja. Manusia itu sejatinya ingin dirinya menjadi yang terbaik (alpa male/female), kalo mereka gak bisa meng-upgrade dirinya jadi lebih baik, seenggaknya mereka gak boleh ngebiarin saingannya jadi lebih baik. Ada yang inget karakter Chatur 'Silencer' Ramalingam di film 3 idiots ? Inget gak sewaktu dia ngebagi-bagiin majalah bokep ke temen-temen seangkatannya semalam menjelang ujian ? Nah, tanpa disadari temen-temen yang kelakuannya kaya 'silencer' itu ada di sekitar kita.


'Wan, yang harus gue pelajari bab mana aja nih ? semuanya ?'
'Gak usah, bro. Bab 1 sampe 3 aja udah cukup. Woles aja.'
Hasilnya ? Wawan dapet nilai tertinggi, sedangkan Wira dapet nilai seadanya. Wira bingung, dia menggaruk selangkangannya dan bergumam, 'Why the fuck is this happening to me ? I read all the chapters he mentioned before, and this is all i got ?'

Because everyone wants to tell you what to do and what's good for you. They don't want you to find your own answers, they want you to believe theirs.

10. Jangan terlalu banyak mikir dan segera bergerak.

Kesalahan terfatal di taun 2013 adalah terlalu banyak berpikir dan minim aksi. Gue sendiri lebih banyak duduk di depan laptop dan mengkritik setiap hal yang gak sesuai dengan

'Kok cowo kaya dia bisa dapet cewe cakep kaya gitu?'
'Kok kuenya gak enak ya? Kaya ada rasa kecut-kecut ketiak gitu.'
'Kok gambar lu kaya gitu?
'Kok banjir terus, pemerintah ngapain aja?'
Opini dan Kritik muncul ketika seseorang/organisasi menciptakan sesuatu, sebuah film, hubungan dengan lawan jenis, gambar, cerita atau bahkan banjir (ups). Mereka yang cuma bisa mencela karya orang lain hanya merefleksikan rasa takut mereka untuk melakukan perubahan, karena dengan mencela karya orang lain adalah alesan untuk gak ngebuat apapun.

'Gue bisa aja bikin lagu, tapi gue harus nunggu waktu yang tepat. Buat apa gue bikin lagu, kalo lagunya kaya Kangen Band ?'

Selama orang gak pernah menghasilkan apa-apa, karya mereka akan selalu sempurna dan gak bisa dicela. 'Gimana caranya mau nyela, kalo karyanya aja gak ada ?' Atau Kalo mereka mencoba membuat sesuatu, mereka sengaja ngebuatnya dengan setengah hati supaya keliatan jelas bahwa ini bukan hasil maksimal mereka.

'Sory bro, gue bikinnya sambil cebok, jadi gak fokus. Kalo gue fokus, pasti lagunya lebih dahsyat dari Justin Bieber'
'Terserah lo dah, nyet'
Kita gak bisa terus menerus jadi orang yang berpikiran seperti itu, karena ini yang ngebuat hidup kita jadi stagnan, dan ngebuat kita benci diri kita sendiri.

Gue mau nyoba apapun yang gue bisa, dan itu dimulai di taun ini, ngambil semua kesempatan yang gue bisa, ngelanjutin apa yang udah pernah sempet berhenti (balik latian MP, lanjut ngeblog, gowes

Biar hidup kita gak kaya taun-taun sebelumnya, gitu-gitu aja, cenderung
stagnan, gak ada pencapaian. Buya Hamka pernah bilang, 'Kalau hidup
sekedar hidup, Babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, Kera
juga bekerja'. Dan gue gak mau disamain dengan babi hutan ataupun kera.

Cirebon, 19 Januari 2014

Salam Ganteng,
0 comment:
Post a Comment